Sirosis Hepatis



SIROSIS HEPATIS

Sirosis hepatis adalah kondisi kronis pada hati yang ditandai dengan kerusakan jaringan hati secara progresif dan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) yang menggantikan sel hati normal. Hal ini menyebabkan struktur hati menjadi abnormal, fungsi hati terganggu, dan dapat menimbulkan komplikasi serius.

Sirosis biasanya merupakan tahap akhir dari berbagai penyakit hati kronis, seperti:

  • Hepatitis B dan C kronis

  • Konsumsi alkohol berlebihan (alkoholik sirosis)

  • Penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD)

  • Gangguan metabolik (misalnya hemokromatosis, Wilson disease)


⚠️ Gejala yang dapat muncul:

  • Mudah lelah

  • Kehilangan nafsu makan

  • Penurunan berat badan

  • Ikterus (kulit dan mata kuning)

  • Asites (penumpukan cairan di perut)

  • Varises esofagus yang dapat pecah dan berdarah

  • Encephalopathy hepatik (gangguan kesadaran akibat toksin di otak)


📖 Daftar Pustaka (Contoh, APA Style)

  1. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tata Laksana Sirosis Hepatis. Jakarta: Kemenkes RI.

  2. World Health Organization. (2023). Liver cirrhosis. Retrieved from https://www.who.int

  3. Mayo Clinic. (2022). Cirrhosis. Retrieved from https://www.mayoclinic.org

  4. Friedman, S. L. (2022). Liver fibrosis and cirrhosis. Harrison’s Principles of Internal Medicine (21st ed.). New York: McGraw Hill.

  5. European Association for the Study of the Liver. (2018). EASL Clinical Practice Guidelines: Management of patients with decompensated cirrhosis. Journal of Hepatology, 69(2), 406–460. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2018.03.024

Comments