Penyerapan Karbohidrat, Lemak dan Protein
Hallo temen-temen???
Pertama-tama saya ucapin trimakasih buat para pengunjung blog. Slamat datang di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan saya doakan semoga orang-orang yang ngunjungin blog saya pada masuk surga semua, terus selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian
Pertama-tama saya ucapin trimakasih buat para pengunjung blog. Slamat datang di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan saya doakan semoga orang-orang yang ngunjungin blog saya pada masuk surga semua, terus selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian
Penyerapan
Karbohidrat, Lemak dan Protein
a.Penyerapan
karbohidrat
Penyerapan karbohidrat berlaku di
sepanjang usus, dan terutama di bagian doudenum, setelah terbentuk hasil pencernaan
monosakarida.
- Monosakarida yang dihasilkan adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa yang semuanya termasuk molekul yang mengandung enam buah atom karbon (heksosa).
- Monosakarida tersebut kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta.
Starch atau pati setelah mengalami proses pencernaan
sempurna yang dimulai di lambung, akan
diserap melalui pump mechanism yang membutuhkan energy dan perlu bantuan
“Carrier” (transporting agents). Perlu
diingat berbagai jenis gula di dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa. Glukosa
ini akan dikirim ke hati melalui pembuluh darah vena porta, setelah itu akan
dikirim ke seluruh jaringan tubuh sesuai kebutuhan.Sebagian glukosa disimpan di
otot dan di hati sebagai cadangan yang disebut glikogen. Kapasitas pembentukan
glikogen ini sangat terbatas, kelebihan karbohidrat akan diubh menjadi lemak
dan ditimbun di dalam jaringan lemak /jaringan adiposa.
Fruktosa dan galaktosa akan diubah
menjadi glukosa terutama di hati dan akan disirkulasikan di dalam darah dalam
bentuk glukosa (gula darah). Kadar gula darah normal berkisar 80 - 120
mg per 100 ml darah.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyerapan karbohidrat:
1) Hormon
insulin akan meningkatkan transport glukosa ke dalam jaringan sel. Berarti mempertinggi oksidasi glukosa di dalam
jaringan, akibatnya akan mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen dalam
hati.
2) Tiamin
(vit.B1), piridoksin, asam panthotenat, hormon tiroksin berperan besar terhadap
penyerapan dan metabolisme karbohidrat.
b.Penyerapan Lemak
Pada penyerapan lemak dapat diperhatikan tentang
keadaaanlemak yang tidak dpat larut dalam air, agar lemak dapat diserap perlu
dilakukan pencernaan-pencernaan dengan bantuan beberapa reaksi C. Jaadi
pencernaan lemak dapat dibedakan berdasarkan pada panjangnya rantai C yaitu:
Asam
lemak berantai C pendek akan mudah
diserap, biasanya langsung penyerapannya melalui vena portal → hati
Asam
lemak berantai sedang : gliserol, trigliserida berantai sedang diserp dalam
jejunum melalui system darah portal (melalui vena portal → hati)
Asam
lemak berantai panjang : monogliserida, digliserida, digliserida, diserap
melalui system limfatik.
Jadi gliserol yang larut dalam air
dapat langsung diserap dinding ususu melalui vena portal → hati, sedangkan asam
lemak yang tidak larut dalam air akan berikatan dengan garam empedu, sertelah
melalui membran usus, asam lemak melepaskan lagi ikatannya dengan empedu,
selanjutnya melakukan ikatan kembali dengan gliserol dan sejumlah kecil protein
(disebut chilomicron) yang diserap ke dalam
lacteral/sistem limfatik dan selanjutnya disampaikan ke seluruh tubuh
melalui pembuluh limfe → ductus thoracicus → jantung.
c.Penyerapan
Protein
Setelah protein dipecah menjadi asam amino yang
ternyata larut dalam air maka penyerapan mudah dilakukan yaitu melalui : proses
difusi pasif dan selektif diantara yang aktif. Dengan demikian lebih memudahkan
dalam penyerapannya.
Penyerapan
berlangsung setelah melaui membrane usus → vena portal → hati → masuk sirkulasi
darah → ke jaringan di seluruh tubuh. Penyerapan asam amino terutama
berlangsung pada bagian atas usus. Jelasnya: 60 % dari asam amino bebas diserap
di usus halus, 28 % di usus besar atau colon, 12 % telah di mulai di lambung.
Ketersediaan
protein nabati di seluruh dunia relatif konsisten, sekitar 50 g/orang/hari.
Akan tetapi ketersediaa sumber protein hewani sangat berbeda-beda, dari <5
sampai 50 g/orang/hari, yang paling tinggi terdapat disebagian besar negara
barat. Pada umumnya protein menyumbang 10 – 12 % dari energi. Sumber protein
dapat berasal dari berbagai bahan makanan, baik yang berasal dari bahan hewani
atauppun bahan nabati, seperti:
- Daging berwarna merah, termasuk daging sapi, dan daging kambing
- Daging ayam, telur ikan, susu, keju, dianggap mengandung protein komplet yang efisien untuk tubuh
- Golongan kacang-kacangan: legume, kacang kedelai, kacang hijau
- Legume mengandung 20% protein, tetapi sereal kurang kandungan proteinnya bila dibandingkan dengan legume. Walaupun demikian masih dapat dipakai sebagai sumber protein (sereal seperti beras mengandung 7% protein, sedangakan gandum mengandung 12%).
DAFTAR PUSTAKA
Pencernaan dan penyerapan karbohidrat (http://tipsperutbuncit.com/pencernaan-dan-penyerapankarbohidrat/)
Diakses pada 14 Juli 2019
Penyerapan
protein dalam tubuh (https://unguvioolet.wordpress.com/2013/03/12/penyerapan-protein-dalam-tubuh/)
Diakses pada 14 Juli 2019
Pencernaan
Makanan Dan Metabolisme Zat Gizi (file.upi.edu/.../MODUL7
PWENCERNAAN_mAKANAN_DAN_METABOLISME_ZAT_GIZI.pdf) Diakses pada 14 Juli 2019
Comments
Post a Comment