Manfaat Lembar Alur
Hallo temen-temen???
Pertama-tama saya ucapin trimakasih buat para pengunjung blog. Slamat datang di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan saya doakan semoga orang-orang yang ngunjungin blog saya pada masuk surga semua, terus selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian
Pertama-tama saya ucapin trimakasih buat para pengunjung blog. Slamat datang di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan saya doakan semoga orang-orang yang ngunjungin blog saya pada masuk surga semua, terus selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian
ASKEP |
MANFAAT LEMBAR ALUR
Jika
perawat melakukan pengkajian fisik muali dari kepala sampai kaki, formasi harus
di atur untuk mempermudah dokumentasi.
Dengan Salah satu manfaat lembar
alur adalah berkurangnya duplikasi dokumentasi.
Pada saat sebuah format sedang di buat atau direvisi, pertimbangkan
apakah informasi dari dua format dapat di gabungkan menjadi satu lembarar alur.
Banyak fasilitas yang menggabungkan data pengkajian, informasi keseimbangan
cairan, perawat rutimn dan pengobatan, serta catatan perkembangan dalam satu
lembar alur untuk menghilangkan kemungkinan di perlukan nya berbagai format
yang berbeda.
Akhirnya pada saat membuat atau
merevisi lembar alur, buat selalu serangkaian panduan yang menjelaskan cara
menggunakan format tersebut dengan benar. Langkah ini sangat penting untuk di
lakukan demi keberhasilan implementasi format baru tersebut.
Langkah-langkah Pembuatan
Pembuatan
atau revisi sebuat format membutuhkan waktu untuk merencanakan dan
mengimplementasikannnya. Rosenthal (1992) mengidentifikasi langkah-langkah
kunci berikut ini untuk membuat sebuah format :
1.
Kumpulkan
dan beri kritik format-format dari organisasi lain serta tinjau literatur untuk
menemukan contoh-contoh dokumentasi.
2.
Susun
dan revisi konsp kasar lembar alur sampai staf mencapaipersetujuan tentang
versi konsep terakhir
3.
Minta
departemen rekam medis untuk meninjau konsep yang dipilih tersebut. Jika perlu
revisi konsep tersebut, berdasarkan pada masukan petugas medis.
4.
Presentasikan
lembar alur tersebut pada kelompok dokter utama untuk memverifikasi bahwa
format tersebut dapat di gunakan dengan mudah. (Tidak melibatkan kelompok
tersebut dalam diskusi pembuatan lembar alur keperawatan dapat menjadi masalah.
Revisi konsep tersebut bila perlu, berdasarkan pada masukan yang di terima dari
kemlompok dokter.
5.
Presentasikan
lembar alur tersebut pada komite yang tepat (misal. Staf keperawatan kritis,
staf medis atau stap pencatatan) untuk mendapat persetujuan. Cari tahu kapan
setiap komite tersebut . Karena ada beberapa komite yang membuat pertemuan
hanya empat bulan atau dua bulan sekali, tidak mengiikuti pertemuan berarti
menghambat implementasilembar alur yang baru.
6.
Libatkan
staf program pendidikan untuk membantu memperkenalkan lembar alur baru dan
tinjau ulang panduan penggunaan format tersebut. Jika mungkin, buat studi
kasusu sehingga staf punya kesempatan untuk belajar menggunakan format di ruang
kelas, dan jawab pertanyaan mereka berkaitan dengan hal tersebut.
7.
Uji
lembar alur tersebut dalam program pilot untuk waktu tertentu di unti yang di
tetapkan. Dapat izin dari departemen rekam mediis untuk menggunakan format
pilot sebagai bagian dari rekam medis sampai revisi akhir di buat.
8.
Kumpulkan data untuk membuat revisi yang di
perlukan dan permudah penggunaan lembar alur tersebut. Setelah berkesempatan
menggunakan format tersebut, saran untuk revisi dari staf merupakan hal yangf
umum dan di inginkan. Ingat selalu, cetak cetak format untuk program pilot secukupnya agar tidak terbuang percuma.
9.
Revisi
lembar alur seperlunya dan ulangi program pengajaran dan memberi informasi
terbarupada staf tentang hasil program pilot dan untuk menjelaskan revisi.
10.
Evaluasi
penerimaan staf terhadap lembar alur dan beri dukungan yang kontinu dan
pengajaran seperlunya.
RANCANGAN LEMBAR ALUR
Proses
membuat rancangan yang tepat untuk lembar alur atau format tertentu sangat
bervariasi. Bagian ini berisi beberapa anjuran umum untuk merancang lembar
alur.
1.
Tentukan
berapa banyak ruang yang di perlukan untuk isi format. Pertimbangkan apakah
format tersebut sebagian besar akan di beri tanda centang, di isi, atau berupa
pertanyaan terbuka, atau gabungan dari satu atau beberapa car tersebut.
2.
Rancang
sebuah format yang mudah di gunakan dan dibaca. Hindari halaman yang terlalu
padat atau menggunakan jenis yang kecil sehingga sulit untuk dibaca. Pastikan
bahwa hasil cetaknya cukup besar. Pada saat merancang format hindari mencetak
semua kata-kata dalam huruf kapital karena lebih sulit untuk di baca.
3.
Tentukan
apakah format tersebut akan digunakan
secar vertikal atau horizontal. Format vertikal biasa nya lebih panjanguntuk
formst informasi, sedangkan format horizontal biasa nya memberi ruang lebih
untuk data-data naratif. Pemilihan format vertikal atau horizontal bergantung
pada jenis chart holder yang di
gunakan dan cara bagian rekam medis menyimpan nya setelah pemulangan pasien.
Jika mungkin, pilih format vertikal atau horizontaluntuk semua format guna
menciptakan keseragaman.
4.
Gunakan
huruf yang di cetak tebal dan miring untuk menentukan judul bagian atau
informasi penting lainnya. Pertimbangkan penggunaan garus tebal untuk
memisahkan bagian utama dari format tersebut. Tetapi bersikaplah selektif pada
saat menggnakan huruf yang di cetak tebal, garis bawah, dan huruf yang di cetak
miring untuk penekanan, karena ada kecenderungan mengabaikan hal-hal tersebut
jika di gunakan terlalu sering.
5.
Pertimbangkan
untuk memberi jarak antar informasi. Beri jarak 1/4 inci
antara baris-baris yang akan di tulisi perawat, agar memungkin kan tersedia nya
cukup ruang untuk berbagai gay tulisan tangan. Beri jarak sedikitnya 1/2
inci pada tepi kiri jika format tersebut akan di simpan dalam map yang
lembarannya bisa di lepas.
6.
Tentukan
apakh format tersebut akan lebih dari satu halaman. Pada saat merancang,
pertimbangkan letak atas dan bawah format yang terdiri dari dua halaman, serta
apakah foramt tersebut akan di gunakan bolak balik.(Jika halaman ini tidak di
tentukan lebih dahulu, akan gagal digunakan). Beri nomor halaman pada format
multihalaman untuk menghilangkan kebingungan tentang urutan pencatatan yang
seharusnya. Cara ini penting, terutama bagi mereka mencoba memfotokopi catatan,
mendapatkan kembali informasi, atau mnyelidiki kejadian kronologis.
7.
Pertimbnagkan
apak informasi dalam format tersebut akan di komunikasikan antar bagian. Jika
demikian, format dengan salinan karbon multipel dapat di ginakan untuk
menghilangkan kemungkinan duplikasi atau menyalin yang tidak perlu.
8.
Masukan
lembar kosong agar memmungkinkan individualisasi pencatatan data
pendokumentasian hasil pasien.
9.
Jika
catatan multidisplin tidak di gunaka, pertimbangkan pemberian ruang untuk
catatan-catatan tersebut pada halaman di balik lembar alur. Forat ini berguna,
terutama untuk lembar alur perawatan kritis multihalaman, catatan
pascaanastesi, serta format kelahiran dan persalinan. Menggabungkan lembar alur
dan catatan perkembangan memungkinkan adanya korelasi data dengan
pendokumentasian catatan perkembangan. Tetapi, hal ini tidak akan berjalan jika
semua disiplin ilmu yang terlibat informasi di bagian yang sama dalam catatan
perkembangan.
10.
Pertimbangkan
untuk mempertahankan struktur dasar format yang sama di seluruh area
keperawatan dan memodifikasi format tersebut untuk di gunakan di area khusus.
Hal ini membuktikan bahwa standar pearawatan di seluruh organisasi, dan juga
memberi ketetapan dalam pendokumentasian.
11.
Berpikirlah
secara global pada saat membuat atau merevisi sebuat format. Hindari merancang
format tanpa berkonsultasi dengan orang lain karena pembuatan format baru akan
berdampak pada layanan dan departeman lain. Lebih jauh lagi, Kolaborasi dengan
departemen lain dapat menghasilkan ide-ide baru tentang format multidisiplin.
12.
Libatkan
staf sistem informasi komputer dalam meninjau ulang konsep lembar alur jika
fasilitas memiliki rekam medis yang terkomputerisasi atau berencana
menggnakanrekam medis yang terkomputerisasi
13.
Dapatkan
masukan dari anggota staf yang akan menggunakan format tersebut
14.
Lakukan
koreksi awal secara ceramat terhadap produk format. Setelah format tersebut di
cetak banyak, akan sangat mengganggu jika masih ditemukan kesalahan
15.
Pahami
bahwa pembuatan dan penerimaan lembar alur baru akan memakan waktu lebih lama
dari yang di perkirakan sebelumnya. Untuk itu pastikan bahwa anda telah
mengalokasikan cukup waktu dalam perencanaan awal.
Comments
Post a Comment